Close Quarter Battle - CQB

>> Monday, July 8, 2013

Kelahiran pasukan khusus, ditandai karena munculnya perubahan ancaman, kemajuan tehnologi, serta metode meminimalkan jatuhnya korban dipihak sendiri dan berubahnya medan tempur, yang tadinya secara konvesional bertempur disebuah wilayah perbatasan yang cenderung terbuka, kemudian merangsek ke perang kota.(Urban Warfare)
Urban Warfare, tentu memerlukan metode strategi/taktik, yang berbeda, misalnya kita tidak dengan serta merta memanggil bantuan artileri untuk menghancurkan musuh karena jika itu terjadi maka akan menimbulkan kerusakan tambahan (collateral damage), apalagi jika misi utamanya adalah merebut target infrastruktur yang memiliki nilai strategis. Maka pembersihan untuk menguasainya adalah dengan cara bisa dari satu bangunan ke bangunan lainnya. Taktik seperti ini tentu lebih membutuhkan personel yang memiliki kemampuan lebih dibanding pasukan reguler.

Perang kota, adalah medan yang sempit dan memiliki banyak ruang dan sudut, dimana ancaman bahaya bisa datang dari mana saja.Situasi inilah yang memberikan definisi Pertempuran Jarak Dekat (Close Quarter Battle)
Close Quarter Battle = CQB definisi yang hampir sama namun berbeda dalam aplikasinya adalah CQC = Close Quarter Combat, namun secara historis keduanya berasal dari pertempuran jarak dekat, baik menggunakan senjata maupun tangan kosong.

Terdapat 3 prinsip utama dalam CQB yang dilakukan oleh hampir seluruh operator pasukan khusus diseluruh dunia, yaitu:
  1. Suprise, unsur pendadakan menjadi elemen penting dalam melakukan CQB, oleh karena itu persiapan yang dilakukan memang harus sangat matang, informasi yang dikumpulkan melalui intel harus benar-benar valid terhadap sasaran yang akan dituju, semua informasi terkait harus diverifikasi hingga sedetil mungkin untuk dapat mencapai unsur pendadakan. Hal ini penting, mengingat pasukan khusus bergerak secara minimalis dengan jumlah terbatas serta memanfaatkan kelengahan dan kelemahan pihak lawan seefektif dan seefisien mungkin.
  2. Speed, kecepatan merupakan ciri khas dari serbuan pasukan khusus yang memang memiliki keahlian yang lebih dibanding pasukan reguler, sehingga kecepatan dalam bertindak menjadi elemen yang terkait dengan unsur pendadakan, hal ini untuk meminimalkan pertempuran berubah menjadi skala besar ketika pihak lawan berhasil mendatangkan bala bantuan, serta dengan kecepatan dapat meminimalkan jatuhnya korban bagi operator sendiri, atau sasaran yang dituju, misalnya dalam pembebasan sandera.
  3. Violent of Action, serangan yang sangat keras, unsur penyerangan bersenjata yang bertujuan sesegera mungkin melumpuhkan lawan, akan mempercepat dalam penuntasan misi dan mencegah musuh memanggil bala bantuan, maupun mempersiapkan diri untuk melakukan serangan balik.
Ketiga elemen tersebut menjadi doktrin utama dari operasi pasukan khusus diseluruh dunia, contoh Operation Thunderbolt atau dikalangan yahudi dikenal dengan Operation Jonathan, 4 Juli 1976 pasukan Israel membebaskan sandera yang ditawan dibandara Entebbe Uganda, misi yang dirancang selama 1 minggu diselesaikan dengan hanya 90 menit operasi dengan berhasil membebaskan 102 sandera, 5 personil komando terluka, dan 1 personil tewas yaitu letnan kolonel Yonathan Netanyahu, sedangkan dipihak teroris dari PFLP tewas seluruhnya, 47 tentara Uganda terbunuh, 30 unit pesawat tempur yang terdiri dari MIG-17 dan MIG 21 berhasil dihancurkan.

0 comments:

Special Forces Blog

Blog yang khusus dibuat untuk memberikan pencerahan dan informasi yang berhubungan dengan pasukan khusus, dengan tujuan memperkaya pengetahuan secara online yang dapat dibagi serta sebagai variasi yang akan memperkaya khazanah blog content di Indonesia

  © Blogger templates Ugik013 Thanks to Ourblogtemplates.com Created in 2009

Back to TOP