The Legendary Sniper 'Simo Hayha'
>> Tuesday, October 27, 2009
Simo Häyhä (190? - 2002) yang berasal dari Finlandia dikenal sebagai seorang sniper yang paling efektif dalam sejarah pertempuran. Simo dikenal dengan panggilannya "Belaya Smert" (White Death) oleh pasukan Rusia. Dia menyelinap dikegelapan hutan Finlandia selama 4 bulan ketika berlangsungnya Winter War pada tahun 1939-1940. Meski menggunakan senapan tua buatan Rusia Mosin-Nagant Model 28 tanpa dilengkapi dengan scope (teropong pembidik), Häyhä berhasil merobohkan tidak kurang dari 542 Soviet prajurit Rusia.
Simo Hayha lahir dikota kecil Rautjärvi antara sekitar tahun 1905 atau 1906 (tidak ada catatan resmi yang pasti). Pada tahun 1925 Hayha bergabung dengan the Finnish army selama setahun penugasan kemudian berpindah dari unit bersepeda dengan pangkat terakhir kopral. Dia bergabung dengan unit Garda Sipil (mirip dengan pasukan cadangan) dan melakukan latihan dengan rekan-rekan unitnya hingga pecah perang.
Pada tanggal 30 November, 1939, Rusia yang berpenduduk 171 juta menginvasi negara kecil Finlandia yang hanya memiliki populasi 3 juta dibandingkan dengan luas negaranya. perang ini membawa Häyhä, yang pada saat itu menjelang usia pertengahan untuk aktif melayani negaranya untuk pertama kalinya sebagai prajurit sniper yang bertugas di Jaeger Regiment 34 yang mencakup wilayah sungai Kolla. yang berhadapan langsung dengan prajurit tempur rusia dengan perbandingan rasio yang tidak seimbang yaitu 100:1.
Bertugas dimedan yang memiliki temperature hamper dibawah nol derajat serta dengan memakai kamuflase yang serba putih, dan Häyhä lebih menggunakan senapan Mosinnya dengan pisir besi dibandingkan menggunakan senapan Mauser Swedia yang dilengkapi dengan teropong. Pemimpin Soviet memberikan hadiah bagi siapa saja yang berhasil melenyapkan Simo Hayha Tim sniper Soviet dengan didukung artileri dkerahkan hanya untuk satu tujuan melenyapkan sniper Finlandia yang sering disebut dengan 'cuckoo'. Sebutan yang diberikan oleh pasukan Rusia ini karena, mereka berpikir bahwa para sniper Finlandia ini bersarang dipepohonan dan menganggap semua pepohonan berisi sniper.
Simo Hayha dinaikan pangkatnya menjadi letnan secara pribadi oleh commander Baron Field Marshal Mannerhiem. Simo Hayha berhasil mencatat secara resmi 542 ‘confirmed kills’ dan 200 yang tidak dapat dikonfirmasi. Hampir sebagian besar ditembaknya ketika ia beraksi sendirian , menembak dari posisi duduk pada jarak lebih dari 400 meter. Dan seperti kebanyakan sniper lainnya dia cenderung memilh sasaran komandan regu atau operator senjata berat.
Pada tanggal 6 Maret 1940, Hayha tertembak pada bagian rahangnya ketika berada digaris depan yang menyebabkan dirinya mengalami koma. Pada saat itulah Sembilan hari kemudian Finlandia kalah perang. Kota kelahirannya Rautjärvi jatuh ke tangan Soviet dan dalam perjanjian perdamaian wilayah ini menjadi bagian dari Soviet hingga saat ini. Ketika diwawancarai oleh sekelompok kolektor senapan mosin nagant dari Amerika sebelum dia wafat karena usia tua pada tahun 2002, dan dia ditanya mengenai rahasia menjadi sniper yang hebat, Hayha hanya menjawab “practice”