the call of action

>> Sunday, January 3, 2010





Read more...

Action wallpapers










Read more...

Counter Sniper

Kemampuan mendeteksi adanya serangan dari seorang sniper merupakan hal mutlak yang harus dikuasai oleh personel baik reguler maupun satuan khusus, kemampuan ini adalah langkah awal dalam menghadapi sniper lawan (counter sniper) karena menghadapi sniper hanya bisa dilakukan dari dalam artinya orang terdekatnya yang bertindak sebagai observer-lah, karena tugasnya adalah memastikan target yang menjadi sasarannya, memberikan panduan arah angin, bahkan melindunginya dalam menyelesaikan misinya. Pendamping sniper ini sudah tentu sangat mengetahui setiap langkah yang dilakukan rekannya. Namun ini artinya sniper tersebut dikhianati oleh rekannya sendiri tentunya proses ini akan memakan waktu lama dan membutuhkan usaha khusus.

Langkah awal untuk melakukan counter sniper adalah dengan mendeteksi serangan yang mungkin dilakukan oleh sniper, serta kita harus memahami doktrin bertempur sniper itu sendiri, bahwa sniper cenderung beroperasi secara mandiri. Hal-hal berikut adalah indikasi serangan oleh sniper adalah:
  1. Sniper cenderung menembak secara sporadis dengan jeda waktu yang cukup lama antara tembakan pertama dan berikutnya dan cenderung irit peluru. Bahkan sangat mungkin hanya sekali tembakan.
  2. Titik arah tembakan mengarah kepada titik vital tubuh targetnya. Jika salah satu personil dalam sebuah patroli terkena tembakan pada bagian titik vitalnya, maka komandan regu harus mewaspadai bahwa ada sniper yang sedang mengintainya.
  3. Jarak penembakan sniper cenderung pada jarak lebih kurang 400 yard. Namun hal ini juga tergantung pada jenis senapan yang digunakan.
Beberapa parameter berikut dengan memperhatikan perilaku sniper dalam beroperasi yaitu:
  1. Jika ada personil yang memisahkan diri dari unitnya ketika melakukan operasi bisa dipastikan dia adalah sniper.
  2. Sniper menggunakan 'special gear' dalam menjalankan aksinya perhatikan aksesoris yang digunakan dan dibawanya, terutama senjatanya jika terdapat scope, berlaras panjang, dilengkapi peredam (beberapa senapan laras panjang bahkan sudah berperedam dari awal tidak menggunakan model bongkar pasang), perlengkapan lain adalah binocular (teropong), ghillie suit (perlengkapan penyamaran)
  3. Jika sedang melakukan patroli perhatikan dalam peta atau jalur yang harus ditempuh apakah melewati daerah dengan lokasi yang memiliki ketinggian tertentu, sniper cenderung mencari daerah yang lebih tinggi dengan tujuan untuk memudahkan mengawasi targetnya. (entah itu perbukitan, pepohonan tinggi dan lebat, bangunan-bangunan tinggi
Cara mengatasi sniper jika sudah diketahui dari mana arah datangnya tembakan dengan melihat posisi peluru, dari luka tembakan targetnya yaitu dari posisi menghadap terakhir si target ketika terkena tembakan adalah yang paling cepat dengan meminta bantuan tembakan artileri dikoordinat wilayah yang kemungkinan menjadi persembunyian sniper.

Read more...

Military Sniper Vs Police Sniper

>> Saturday, January 2, 2010

Jika dilihat dari sudut pandang kualifikasinya dari persyaratan kemampuan seorang sniper, pada hakekatnya tidaklah berbeda antara sniper militer dengan sniper kepolisian, namun medan tugas yang berbeda tentunya masing-masing memiliki doktrin 'rule of engagement' yang berbeda.

Sniper militer memiliki peran untuk menghambat gerak maju pasukan musuh, mengeliminasi target terpilih dengan tujuan untuk merendahkan moral bertempur, memberikan efek penggetar (deterrent), mengganggu konsentrasi pasukan lawan maupun mengemban tugas melindungi pasukan utama. Target sniper militer jelas adalah kombatan yang mengancam keselamatan diri sendiri maupun pasukan dari unitnya sehingga jelas harus dieliminasi.

Sedangkan sniper polisi, sudah tentu lawan yang dihadapi bisa beragam baik itu warga sipil bersenjata atau teroris dengan kualifikasi kombatan. Pengerahan sniper polisi lebih kepada tugas pengamanan serta menghindari terjadinya 'collateral damage' atau kerusakan tambahan yang mungkin terjadi jika target tidak segera dilumpuhkan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah bahwa peran sniper polisi lebih kepada melumpuhkan target bukan meng-eliminasinya. sehingga sasaran perkenaan tentu lebih kepada bagian-bagian yang tidak mematikan. Namun dalam kondisi tertentu tembakan mematikan baru dilakukan jika terdapat kemungkinan bahwa jika target membahayakan personel lain maupun warga sipil yang akan menjadi korban terlebih lagi apabila terjadi situasi penyanderaan tentunya adalah keputusan yang sulit untuk tidak melukai atau membunuh sandera. Medan tempur sniper polisi lebih kepada wilayah urban dibandingkan sniper militer. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah jika personel sniper polisi bertindak seperti sniper militer yang menganggap bahwa setiap target adalah ancaman yang harus segera dieliminasi. (*ugik013)

Read more...

Special Forces Blog

Blog yang khusus dibuat untuk memberikan pencerahan dan informasi yang berhubungan dengan pasukan khusus, dengan tujuan memperkaya pengetahuan secara online yang dapat dibagi serta sebagai variasi yang akan memperkaya khazanah blog content di Indonesia

  © Blogger templates Ugik013 Thanks to Ourblogtemplates.com Created in 2009

Back to TOP